Pengertian Integrated Circuit (IC), Sejarah, Fungsi, Jenis, dan Cara Kerjanya

Integrated Circuit atau IC adalah salah satu komponen yang krusial dalam sebuah rangkaian elekrtonik. Sebelum ditemukannya IC, sebagian besar peralatan elektronik tersusun dari satuan komponen yang dihubungkan melalui kabel. Ukurannya pun sangat besar dengan rangkaian yang kompleks. 

Dengan ditemukannya IC, rangkaian dalam benda elekronik jadi lebih portable. Ukurannya pun jelas menjadi lebih ringkas. Perannya yang penting ini membuat Anda perlu mengetahui berbagai hal seputar IC berikut ini.

Tabel Konversi Desimal ke Biner


2. IC Linear

IC Linear merupakan komponen chip yang memungkinkan untuk beroperasi pada sinyal gelombang kontinyu. IC linerar ini dikenal pula dengan sebutan integrated circuit analog. IC yang bersifat analog ini juga tak kalah penting dibanding IC digital.

Fungsi utamanya adalah sebagai penguat sinyal mikro, penerima frekuensi radio, penguat daya, penguat RF dan IF. Selain itu, IC linear juga memiliki peran sebagai regulator tegangan, multiplier, penguat sinyal, dan penguat operasional. 

3. Mixed IC

Adapun yang dimaksud mixed IC adalah campuran antara IC digital dan IC analog dalam satu rangkaian elektronika. Jadi, fungsi utama komponen ini adalah untuk mengubah sinyal digital menjadi analog, begitu pula sebaliknya. 

Jenis-Jenis IC

Bedasarkan bentuk komponen utamanya, IC dikategorikan menjadi IC CMOS dan IC TTL. Dengan ditemukannya teknologi ini, rangkaian yang bisanya tampak rumit dan memakan tempat dapat dibuat lebih ringkas.

1. IC TTL (ITransistor Transistor Logic)

Jenis IC yang satu ini dikenal memiliki sumber tegangan relatif rendah sehingga seringkali digunakan untuk rangkaian digital. Adapun di dalam IC TTL biasanya diberi tegangan sebesar 4.75 sampai 5.25 Volt saja. 

IC TTL tersusun dari transistor sebagai komponen utama yang membentuknya. Fungsinya adalah utuk melakukan berbagai variasi operasi logika sehingga dikenal dengan nama transistor. IC TTL memiliki komponen utama berupa transistor yang dibentuk sedemikian rupa dalam keadaan ON/OFF.

Dengan mengontrol kondisi ON/OFF tersebut, maka berbagai fungsi logika bisa berjalan. Adapun tiga fungsi utama logika dalam rangkaian elektronika adalah AND, OR, dan NOT.

2. IC CMOS (Complementary metal Oxide Semiconductor)

Pada dasarnya, baik IC TTL maupun IC CMOS hanya memiliki beberapa perbedaan saja. IC CMOS cenderung menggunakan daya yang sangat rendah sehingga tegangan sumber yang dipilih lebih lebar, yaitu antara 3-15 Volt. 

Adapun level pengsaklaran IC CMOS ini merupakan fungsi dari tegangan sumber yang diberikan. Semakin tinggi tagangan sumber, maka tegangannya akan sebesar yang memisahkan kondisi logika 1 dan 0.

Sebenarnya, IC CMOS memiliki kelemahan. Salah satunya potensi kerusakan komponen rangkaian akibat proses elektrostatis dan harganya relatif lebih tinggi. Sedangkan setiap input CMOR harus dihubungkan dengan sumber tagangan. 

Cara Kerja Integrated Circuit

Pada dasarnya, tidak sulit untuk memahami cara kerja integrated circuit atau IC. IC adalah kompoenn yang cara kerjanya tidak jauh berbeda dibanding komponen elektronik lainnya. Anda perlu memasukkan logika, lalu hasilnya berupa sinyak keluaran logika. 

Biasanya sel logika akan diterapkan secara elekronik dengan transistor atau dioda. Namun tetap pastikan komponen-komponen di dalamnya menggunakan sifat-sifat elektromagnetik. Setiap sel logika pastinya memiliki jumlah masukan yang mungkin akan berbeda. 

Namun, baisanya berjumlah dua sampai sepuluh input. Setiap sel logika juga memiliki satu atau dua output. Hal ini tergantung dari jeni fungsinya dalam suatu rangkaian. 

Ditemukannya IC (Integrated Circuit) memang menjadi salah satu bukti perkembangan dunia teknologi yang semakin maju. Dengan adanya chip, berbagai peralatan elektronik semakin ringkas, modern, dan ukurannya lebih kecil. 

Posting Komentar untuk "Pengertian Integrated Circuit (IC), Sejarah, Fungsi, Jenis, dan Cara Kerjanya"