Perbedaan Adaptor dan Charger

Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan bentuk dan cara menggunakan sebuah adaptor. Adaptor adalah alat yang keberadaannya cukup dekat dengan masyarakat masa kini. Sayangnya, masih banyak yang merasa bingung membedakan antara adaptor dan charger. 

Bagi Anda yang ingin menambah pengetahuan mengenai perangkat elektronika, ulasan mengenai adaptor ini akan cukup membantu. Terlebih agar bisa membedakan antara adaptor dan charger yang sebenarnya mudah untuk dikenali dan dipahami.



Pengertian Adaptor

Adaptor adalah sebuah alat yang bekerja dengan mengubah tegangan bolak-balik (AC) menjadi tegangan searah (DC) yang lebih rendah. Pada dasarnya, adaptor merupakan sebuah power supply yang voltasenya sudah disesuaikan dengan benda elektronik yang di-supply. 

Misalnya sebuah alat yang memiliki voltase sebesar 12 Volt, maka harus menggunakan adaptor yang mengubah voltase 220 VAC dari PLN menjadi 12 VDC. Tanpa adanya adaptor, berbagai peralatan elektronika rentan mengalami kerusakan. 

Hal ini karena ketidakmampuannya untuk menyesuaikan diri karena voltase yang terlalu tinggi dalam arus bolak-balik atau AC.

Fungsi Adaptor

1. Mengubah Arus Searah

Sebuah adaptor memiliki fungsi utama, yaitu mengubah arus searah (AC) menjadi arus bolak-balik (DC). Adapun besar tegangan yang dibutuhkan memang disesuaikan dengan peralatan listrik. 

2. Menyambungkan Sumber Tegangan Bolak-Balik

Fungsi lain dari adaptor adalah untk menghubungkan sumber tegangan bolak-balik (DC). Bisa juga digunakan sebagai alternatif pengganti dari tegangan, misalnya pada aki dan baterai. 

3. Digunakan Sebagai Power Supply

Pada beberapa peralatan elekronika, adaptor memang banyak dijadikan power supply. Misalnya pada televisi, radio, amplifier, dan lain sebagainya. Selain itu, adaptor ada pula yang sudah terpasang langsung pada benda elektronik dan ada juga yang terpisah. 

Adapun untuk adaptor yang terpisah biasanya berupa adaptor yang sifatnya universal. Artinya, tegangan outputnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya menjadi 4.5 volt, 6 volt, 9 volt, dan lain sebaganya. 

Tidak hanya itu, ada juga adaptor yang terpisah sehingga ia akan menimbulkan tegangan tertentu. Pengaplikasiannya sering kali ditemukan untuk rangkaian elekronika seperti adapter monitor dan adaptor laptop. 

Prinsip Kerja Adaptor


Contoh Rangkaian Adaptor

Sederhananya, prinsip kera adaptor adalah bekerja dengan mengubah tegangan dan membuatnya menjadi arus searah atau DC. Anda juga bisa membuat power supply dengan rangkaian elektronika yang sama. Sayangnya, penggunaan trafo yang besar dapat membuat kinerja rangkaian menjadi lebih berat.


Jenis-Jenis Adaptor


Adapun jenis adaptor menurut sistem kerjanya dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Adaptor sistem trafo step down (konvensional)

Adaptor konvensional artinya adaptor yang tegangan bolak-balik (AC) diturunkan terlebih dahulu menggunakan transformator step-down. Setelah itu, rectifiier mengambil perannya untuk membuat tegangan menjadi searah. 

Komponen dioda yang ada di dalamnya akan diratakan dengan kapasitor elektrolit. Pada dasarnya, adaptor konvensional menggunakan mode pengubahan tegangan bolak-balik (AC) ke tegangan searah (DC). 

Dalam proses tersebut, dibutuhkan transformator step-down sebagai penurun tegangan arus. Adaptor jenis ini biasanya menghasilkan besar arus yang tergantung dari arus yang dihasilkan trafo step-down. 

Beberapa perangkat elektronik yang masih menggunkan adaptor konvensional adalah amplifier, radio, dan sebagainya.

2. Adaptor sistem switching

Adaptor jenis ini merupakan hasil pengembangan dari adaptor konvensional yang prinsip kerjanya menggunakan  teknik transistor maupun IC switching. Adaptor switching tidak memanfaatkan trafo step-down. Selain itu, bentuk rangkaiannya pun berbeda dibanding adaptor konvensional. 

Adaptor ini mengeluarkan tegangan yang lebih stabil dibandingkan adaptor induksi. Selain itu suhunya tidak terlalu panas sehingga lebih aman dari adanya risiko kerusakan karena suhu berlebih, biasanya regulator ini digunakan pada peralatan elektronik digital.

Beberapa perangkat elektronika yang sudah menerapkan adaptor switching adapah adaptor laptop, televisi, supply PC, dan lain sebagainya. 

Selain berdasarkan prinsip kerjanya seperti di atas, adaptor dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu adalah sebagai berikut :

  1. Adaptor DC converter, yaitu jenis adaptor yang dapat mengubah tegangan DC yang besar menjadi tegangan DC yang lebih kecil. Sebagai contoh dari tegangan 12v menjadi tegangan 6v;
  2. Adaptor step up dan step down. Adaptor step up adalah jenis adaptor yang dapat mengubah tegangan AC yang kecil menjadi tegangan AC yang lebih besar. Sebagai contoh, dari tegangan 110v menjadi tegangan 220v. Sementara itu adaptor step down adalah jenis adaptor yang dapat mengubah tegangan AC yang besar menjadi tegangan AC yang lebih kecil. Sebagai contoh dari tegangan 220v menjadi tegangan 110v.
  3. Adaptor inverter, yaitu jenis adaptor yang dapat mengubah tegangan DC yang kecil menjadi tegangan AC yang besar. Sebagai contoh tegangan 12v DC menjadi 220v AC.
  4. Adaptor power supply, yaitu jenis adaptor yang dapat mengubah tegangan listrik AC yang besar menjadi tegangan DC yang kecil. Sebagai contoh dari tegangan 220v AC menjadi tegangan 6v, 9v, atau 12v DC.


Perbedaan Charger dengan Adaptor




Charger menjadi benda yang ditemui dalam kegiatan sehari-hari yang berhubungan dengan alat elektronik. Seperti yang telah diketahui, charger memang kerap kali digunkan pada perangkat smartphone, tablet, kamera, dan lain sebagainya. 

Tidak hanya itu, charger juga berfungsi untuk menyimpan aliran listrik dan menjaga tegangan tetap konstan. Frekuensinya pun cenderung statis untuk digunakan pada media penyimpanan, misalnya baterai, aki, dan kapasitor. 

Sementara itu, adaptor menjadi alat yang bisa mengubah power lalu mengalirkannya ke peralatan elektronika. Dengan demikian, kinerjanya pun akan lebih optimal. Output tegangan pada adaptor berbeda-beda, diantaranya 3V, 5V, 9V, 12V, dan lain sebagainya. 

Tidak hanya tegangan, adaptor juga memiliki output yang dapat diatur menjadi DC atau AC. Penggunaan adaptor sendiri biasanya pada laptop, walkman, printer, dan lain sebagainya. Alat ini berfungsi sebagai pensupply daya. Tak heran sebagian orang menyebut adaptor dengan charger.

Singkatnya, charger merupakan alat yang digunkaan untuk mengisi muatan listrik dan menyimpannya ke dalam baterai atau aki. Setelah itu, muatan tersebut dialirkan menuju peralatan elektronik yang sesuai. 

Berbeda dengan adaptor yang fungsi utamanya adalah untuk mensupply daya langsung ke perangkat elektronik tanpa perantara media penyimpanan. 

Komponen Adaptor


1. Transformator

Transformator atau trafo memiliki fungsi untuk menurunkan dan menaikkan tegangan arus bolak balik (AC). Hal ini sesuai dengan kebutuhan beban listrik dari perangkat elektronik. Pada dasarnya, trafo dibagi menjadi dua tipe, yaitu trafo step up dan trafo step down.

Adapun di sebuah adaptor, jenis trafo yang biasanya digunakan adalah trafo yang berfungsi untuk menurunkan tegangan, yaitu trafo step down. 

2. Rectifier 

Rectifier disebut pula sebagai penyearah dalam sebuah adaptor. Komponen yang satu ini berfungsi untuk membuat tegangan yang dihasilkan trafo menjadi searah. Transformator sudah bekerja dengan baik dengan menurunkan tegangan. Namun, arusnya masih bolak-balik atau AC. 

Oleh karena itu, tegangan listrik yang dihasilkan harus dibuat searah terlebih dahulu. Dengan demikian, rangkaian elektronika dapat beroperasi dengan baik. Adapun rangkaian rectifier ini biasanya terdiri dari beberapa bagian dioda.

3. Filter 

Filter merupakan bagian dari adaptor yang berfngsi untuk meratakan sinyal arus dengan menyaringnya terlebih dahulu. Adapun sinyal yang difilter tersebut berasal dari rectifier atau penyearah. Filter ini biasanya terbuat dari beberapa jenis elektrolit atau ELCO.

4. Voltage Regulator

Tanpa adanya voltage regulator, sebuah trafo sebenarnya bisa tetap berjalan. Namun, tegangan arus yang dihasilkan kurang stabil. Oleh karena itu, dibutuhkan regulator atau pengatur tegangan yang akan sangat ebrperan menghasilkan tegangan yang stabil. 

Dengan demikian, tegangan output yang dihasilkan tidak akan dipengaruhi arus beban, suhu, maupun tegangan input dari output filter.


Sekian penjelasan mengenai adaptor, dan prinsip kerjanya. Pada dasarnya, adaptor adalah alat yang prinsip kerjanya berbeda sekali dengan charger. Dengan menyimak ulasan di atas, semoga Anda bisa memahami hal-hal seputar adaptor dan charger, fungsi, komponen, dan cara kerjanya.

Posting Komentar untuk "Perbedaan Adaptor dan Charger"