Perbedaan Packing Barang dan Loading Barang, Serta Tips Cara Mengemas Barang

Packing barang tidak hanya dilakukan ketika kamu hendak berpergian saja, namun ketika hendak mengirimkan barang melalui jasa ekpedisi aktivitas packing juga harus dilakukan. Terdapat banyak jenis bahan yang bisa digunakan untuk packing barang. Hal ini dikarenakan agar proses pengiriman paket dapat dilakukan dengan aman, selamat sampai tujuan.

Tata cara packing barang yang baik dan benar sangat perlu diketahui bagi para seller (penjual di toko online) ataupun jasa ekspedisi. Proses pengepakan barang tersebut haruslah disesuaikan dengan jenis barang yang akan dikirimkan sehingga membuat tata cara dan penanganannya berbeda. Oleh karenanya, berikut simak lebih detail mengenai packing barang.



Perbedaan Packing Barang dan Loading Barang


Selain proses packing barang, ada juga proses loading yang harus diperhatikan. Adapun perbedaan dari proses packing dan loading adalah berikut penjelasannya.

1. Pengertian Proses Packing

Proses packaging barang adalah proses mengemas / membungkus setiap produk untuk mengurangi risiko kerusakan sebuah produk serta pemberian aksesoris produk sebagai kelengkapan produk.

2. Pengertian Proses Loading

Loading barang adalah  aktivitas menempatkan dan menata barang kedalam container serta mengatur penataan barang untuk menghindari risiko kerusakan barang. Jadi, loading barang ini dikerjakan oleh perusahaan jasa layanan ekspedisi. 

Perusahaan ekspedisi perlu memahami bagaimana cara menentukan dan mengatur muatan pekerjaan (work load) pada masing-masing pusat pekerjaan (work center) sehingga dapat ditentukan waktu pengerjaan yang paling efektif pada setiap operasi, tanpa timbul keterlambatan waktu (time delay).


Jenis Packing Barang

Terdapat berbagai macam bahan pembungkus yang bisa kamu gunakan ketika ingin packing barang dan mengirimkannya kepada seseorang. Nah, penting sekali untuk memilih bahan pembungkus yang tepat sebelum melakukan packing barang. Hal ini tentu saja bertujuan agar barang tetap aman dan terhindar dari risiko kerusakan.

Apa saja bahan yang bisa digunakan unttuk packing barang tersebut? Berikut ini uraiannya:

1. Amplop

Amplop merupakan kertas pembungkus yang bisa digunakan untuk mengemas dokumen. Untuk membungkusnya tidak diperlukan perlakuan khusus. Namun agar lebih aman dan terhindar dari cairan yang bisa merusak isi dokumen kamu bisa menambahkan pembungkus plastik pada bagian luar amplop tersebut.

Biasanya orang banyak menggunakan amplop coklat untuk membungkus dokumen, surat-surat, sertifikat, ijazah, buku, majalah dan lain sebagainya. 

2. Kardus/Box Karton

Kardus atau box karton merupakan jenis bahan yang paling umum digunakan untuk proses packaging barang. Selain karena ukurannya yang sangat beragam, bahan ini mampu menahan tekanan luar dengan baik. 

Dalam proses pengemasan, biasanya kardus/box karton ini dipadupadankan dengan box styrofoam, sehingga barang yang dikemas tentu saja akan lebih aman dari tekanan, tumpukan, getaran, dan guncangan.

Masyarakat biasanya menggunakan kardus ini sebagai packaging barang-barang seperti tas, makanan kering, barang elektronik, buah-buahan, sepatu, dan aksesoris.

3. Bubble Wrap

Bubble wrap merupakan jenis plastik kemasan yang memiliki bola-bola udara pada permukaannya sehingga mampu meredam getaran dari benda yang dilapisinya. 

Bubble wrap dikenal sebagai pelindung barang di dalam kemasan. Misalnya barang pecah belah atau alat-alat elektronik yang berukuran kecil dan berbobot ringan, seperti handphone, dan sparepart komputer mulai dari motherboard, VGA card, hingga hardisk. 

Bubble wrap tidak tidak didesain untuk menahan tekanan, oleh karenanya diperlukan kemasan lain yang dapat berfungsi sebagai penahan tekanan, seperti box karton/kardus.

4. Peti Kayu

Peti kayu merupakan rangka yang dibentuk kubus yang terbuat dari susunan papan sehingga mampu mengemas dan melindungi barang lebih ekstra. Peti kayu ini digunakan sebagai pelindung terluar dari barang yang sudah dikemas dengan kardus atau styrofoam. Biasanya peti kayu ini digunakan untuk mengemas barang pecah belah dan barang elektronik. 

Penggunaan peti kayu sebagai packaging ini sangat disarankan, terlebih untuk pengiriman barang dengan tujuan antar pulau yang biasanya melalui jalur laut atau udara.


Tata Cara Packing Barang



Sebelum menyerahkannya kepada jasa layanan ekspedisi, sebaiknya kamu perhatikan tata cara packing barang. Meskipun, perusahaan ekspedisi tersebut sudah memiliki rating yang bagus atas pelayanannya, cara packing barang tetap perlu kamu perhatikan agar barang bisa sampai dalam keadaan yang baik di tempat tujuan.

1. Hitung Ukuran dan Berat Barang yang Akan Dikemas

Sebelum memilih jenis dan bahan kemasan yang akan digunakan, hitunglah terlebih dahulu ukuran dan juga berat dari barang sehingga kamu bisa memastikan kemasan terbaik untuk tipe kiriman tersebut. Berkut ini yang perlu kamu perhatikan dalam proses packing barang:

  • Berat

Perhatikan beban berat maksimal yang bisa dimuat oleh kemasan, sehingga packaging tersebut mampu menopang beban dari barang yang hendak dikirimkan.

  • Harga

Jangan sampai memilih harga kemasan yang lebih mahal dibandingkan harga dari barang yang hendak dikirimkan.


2. Melakukan Pengemasan Barang

Proses selanjutnya adalah bagian inti, yaitu pengemasan barang dengan memperhatikan tiga hal berikut ini:

  • Merapikan dan merapatkan isi. Penting sekali untuk merapikan dan mengisi space yang masih kosong dalam sebuah kotak kemasan/dus. Hal ini tentu saja bertujuan untuk menghindari barang kiriman terkoyak saat proses pengirimannya.
  • Untuk pengiriman barang pecah belah sebaiknya berikan jarak antara item satu dengan yang lainnya. Letakkan barang pecah belah tersebut tepat di tengah kotak dus. Kemudian, tambahkan potongan kertas atau busa pada sela-selanya guna mengurangi efek getaran dari dinding luar kota dus.
  • Gunakan sekat pemisah. Saat barang yang akan dikirimkan dalam jumlah banyak, maka sebaiknya setiap item barang dibungkus dengan tersendiri dan diberikan sekat untuk menjaga posisi tetap stabil.


3. Penyegelan dengan Lakban

Lakban berfungsi untuk merekatkan dan menyegel paket barang guna mengindari risiko kerusakan selama proses transportasi pengiriman. 

Teknik lakban dalam proses packing barang yang paling ideal adalah dengan menggunakan eknil perekatan “H”, yaitu melakukan perekatan pada bidang yang dapat terpisah dan terbuka biasanya pada bagian tengah samping kanan dan kiri.

Gunakanlah lakban jenis plastik coklat, vinyl elektrik, atau lakban duct tape. Dan hindari penggunaan lakban jenis lakban kertas, lakban bening, terlebih jangan menggunakan tali.

4. Tulis Nama, Alamat dan Nomor Telepon Pengirim dan Penerima

Setelah packing barang selesai, saatnya menulis nama dan alamat pengiriman. Tulislah dengan lengkap, termasuk no telepon yang bisa dihubungi. 

Alamat yang lengkap meliputi nama jalan dan nomornya, kelurahan, kecamatan, kab/kota, dan kode pos. Pastikan tulisannya mudah dibaca dengan baik dan ditulis pada bagian yang mudah dilihat. 

Selain menulisnya secara manual, kamu juga bisa mengetiknya pada program Ms. Word kemudian mencetaknya dan ditempelkan pada bagian packing barang.

Contoh Format Penulisan alamat packing barang:

Penerima:

Khoirun Asna

Jl. Ir. Soeharto IV No.18 RT/RW 08/010 (Depan Masjid) Kec. Mulyorejo, Surabaya, 60112.

085256723451

Pengirim:

Jakarta Notebook

Ruko Garden Shopping Arcade No. 8EK Podomoro City - Central Park Jl. Letjen S. Parman Kav. 28 Grogol - Petamburan Jakarta Barat 11470

08981200100


Sekian penjelasan mengenai jenis packing dan tata cara packing barang yang benar. Semoga memudahkanmu dalam mengirimkan barang paketanmu ya.

Posting Komentar untuk "Perbedaan Packing Barang dan Loading Barang, Serta Tips Cara Mengemas Barang"