Sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, guru menginginkan yang terbaik bagi para siswanya, mereka tak ingin melihat kegagalan pada siswanya.
Guru ingin melihat siswanya yang telah selesai dan lulus menjadi orang yang produktif dan warga negara yang sukses di kehidupan berikutnya. Guru ingin menjadi model yang baik bagi siswanya.
Postingan asli Venegas bisa dilihat berikut iniYang jika diterjemahkan adalah seperti berikut,
Guru ingin melihat siswanya yang telah selesai dan lulus menjadi orang yang produktif dan warga negara yang sukses di kehidupan berikutnya. Guru ingin menjadi model yang baik bagi siswanya.
Mungkin itulah yang ditunjukkan dari kisah seorang guru yang tetap memasukkan Nilai siswa hingga sehari sebelum meninggal berikut ini.
Seorang guru yang belum lama ini wafat di Texas (United States), mendapat penghormatan di media sosial karena tetap berkomitmen pada pekerjaanya hingga sehari sebelum meninggal. Kisah Alejandro Navarro itu viral setelah diunggah oleh anaknya di Facebook.
Navarro yang lahir pada 20 Maret 1954 adalah seorang guru matematika di sebuah sekolah menengah di Ciudad Acuna, Meksiko. Ia tetap berusaha menyelesaikan nilai untuk laporan kemajuan siswanya saat ia dibawa ke ruang gawat darurat minggu lalu.
Sandra Venegas pada 17 Desember mengunggah foto ayahnya, Alejandro Navarro, masih bekerja sehari sebelum tiada.
"Ini ayah saya Alejandro Navarro, sehari sebelum dia meninggal, masih berusaha menyelesaikan penilaian untuk laporan." "Dia tahu dia akan ke UGD jadi dia membawa laptop dan charger-nya sehingga bisa memasukkan (nilai)-nya."
Venegas terakhir kali melihat ayahnya di rumahnya pada 14 Desember. Meski begitu, pria itu masih menghabiskan waktunya untuk bekerja.
"Saya berharap saya menutup laptopnya dan menikmati menghabiskan waktu bersamanya," kata Venegas.
"Guru memberikan begitu banyak jam ekstra, jam-jam yang tak disadari banyak orang. Bahkan selama pandemi, bahkan saat krisis kesehatan, para guru khawatir mereka tak bisa menyelesaikan tugas mereka."
Postingan asli Venegas bisa dilihat berikut ini
Ini ayah saya Alejandro Navarro, sehari sebelum meninggal, khawatir akan menyelesaikan nilai untuk laporan kemajuan. Dia tahu dia akan pergi ke ER jadi dia mengemasi laptop dan charger agar dia bisa memasukkannya.
Dokter datang untuk menemuinya. Mereka sedang melakukan tes, mereka mengatakan kepadanya bahwa dia perlu memutuskan apa yang dia inginkan dalam hal yang jantungnya berhenti: CPR dan intubasi atau pergi dalam damai. Dia akan menjawab pertanyaan mereka dan melanjutkan dengan nilai.
Terakhir kali aku melihatnya adalah hari Senin dan dia menghabiskan dua jam aku di rumahnya bekerja. Andai aku menutup laptopnya dan menikmati menghabiskan waktu bersamanya.
Guru memasukkan begitu banyak jam ekstra, jam yang tidak disadari banyak orang. Bahkan selama pandemi, bahkan selama krisis kesehatan, guru khawatir menyelesaikan tugasnya.
Terima kasih kepada guru-gurumu. Jika Anda menikah dengan seseorang, bantulah mereka menetapkan batas, jika Anda adalah putri / putra dari satu orang, jangan biarkan mereka bekerja setelah mereka pulang. Berbaik hatilah kepada guru-gurumu.
Guru jangan sampai normalkan kerja setelah jam kerja, jangan sampai normalkan tinggal kerja larut malam. Anda dapat digantikan di tempat kerja. Kamu TIDAK bisa digantikan di rumah. 💔
Ayah, kau akan sangat dirindukan! Aku mencintaimu!
* Diedit untuk ditambahkan: Saya tidak menyadari bahwa postingan ini akan mendapat perhatian begitu banyak tetapi saya ingin mengklarifikasi, ayah saya tidak meninggal karena Covid atau apa pun yang terkait dengan Covid.
Hingga tulisan ini dibuat, kisah Venegas telah menerima lebih dari 204 ribu 'suka', dibagikan lebih dari 89 ribu kali, dan dikomentari lebih dari 14 ribu orang.
Posting Komentar untuk "Bikin Haru Kisah Guru Tetap Memasukkan Nilai Siswa hingga Sehari Sebelum Meninggal"