Pembangunan desa dan pengembangan potensi desa merupakan dua hal yang sangat penting untuk terus dilakukan secara berkelanjutan. Hal ini dikarenakan mayoritas masyarakat Indonesia tinggal di daerah perdesaan.
Dalam pembangunan desa, program yang dijalankan harus sesuai dengan permasalahan yang dihadapi di desa tersebut, potensi yang dimiliki, aspirasi masyarakat dan prioritas pembangunan pedesaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Baik pemerintah desa maupun masyarakat desa setempat mempunyai peranan yang sangat penting, terutama dalam upayanya untuk menciptakan iklim yang kondusif.
Oleh karena itu, ada baiknya kamu ketahui apa itu pembangunan desa dan strategi dalam upaya pemerataan pembangunan di desa dan kota, seperti yang akan dijelaskan pada artikel di bawah ini.
Tujuan Pembangunan Desa
Adapun tujuan pembangunan desa:
- Terciptanya pembangunan ekonomi, sebagai contoh peningkatan produktivitas di daerah pedesaan sehingga ketersediaan sumber-sumber penghasilan bagi masyarakat setempat semakin banyak jumlahnya.
- Meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan penduduk desa;
- Untuk menyediakan infrastruktur baik fisik maupun sosial yang mencakup jaringan jalan, fasilitas pendidikan dan kesehatan yang tersebar di seluruh pelosok pedesaan.
- Untuk menciptakan kelestarian lingkungan, dengan diawali dari kesadaran masyarakat akan arti pentingnya lingkungan, dan adanya upaya yang nyata untuk menanggulangi kerusakan dan pencemaran lingkungan yang telah terjadi
Strategi Pembangunan Desa
Pemerintah Indonesia telah membuat berbagai program pembangunan pedesaan. Program-program pembangunan pedesaan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
1. Pembangunan pertanian (agricultural development)
Indonesia sebagai negara agraris tentu saja pemerintahnya harus memperhatikan sektor bidang ekonomi yang satu ini. Melalui pembangunan pertanian ini, pemerintah desa terus memperbaiki kondisi kehidupan masyarakat desa dengan cara meningkatkan produktivitas pertaniannya sehingga pendapatan masyarakatnya semakin meningkat.
Implementasi program pembangunan pertanian ini bertujuan agar Indonesia menjadi negara yang berswasembada pangan. Hal ini mengingat bahwa produk pertanian dibutuhkan tidak hanya untuk kebutuhan pangan masyarakat, akan tetapi juga merupakan untuk memenuhi kebutuhan dasar industri kecil dan kerumahtanggaan, serta untuk memenuhi kebutuhan ekspor ke negara maju.
2. Industralisasi Pedesaan (rural industrialization)
Pelaksanaan program industralisasi pedesaan ini memiliki tujuan untuk mengembangkan industri kecil dan kerajinan di wilayah desa.
Industrialisasi pedesaan dapat dijadikan sebagai alternatif yang sangat strategis bagi upaya untuk mengatasi persoalan semakin sempitnya rata-rata kepemilikan masyarakat terhadap penguasaan lahan di pedesaan serta keterbatasan elastisitas tenaga kerja.
Prospek program industralisasi pedesaan ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
- Persyaratan dan keterampilan yang dibutuhkan tidaklah terlalu sulit sehingga mudah mengajak anggota masyarakat untuk ikut berpartisiapsi secara aktif;
- Modal cukup terjangkau;
- Bahan baku produksi dapat ditekan; dan
- Dapat dikerjakan secara komplementer dengan kegiatan usaha lainnya, semisal sambil bertani.
Namun, dalam pelaksanaan program ini tidak terlepas dari adanya hambatan sehingga sukar mencapai hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Hambatan tersebut antara lain sebagai berikut:
- Masyarakat desa pada umumnya masih kurang siap menyongsong industrialisasi.
- Masyarakat desa pada umumnya memiliki sifat mudah puas dengan hasil produksi yang pernah dicapai. Sehingga tidak memiliki keinginan untuk terus melakukan perbaikan.
- Masyarakat kurang berani mengambil risiko, dan oleh karenanya sulit didorong untuk melakukan reinvestasi.
- Keterampilan mereka yang dipergunakan sederhana, kapasitas produksinya terbatas, dan manajemennya pun lemah sehingga sangat sukar meningkatkan kualitas produksinya.
3. Pembangunan Masyarakat Desa Terpadu (Integrated Development)
Tujuan utama program integrated development adalah untuk meningkatkan produktivitas, memperbaiki kualitas hidup masyarakat desa setempat serta memperkuat kemandiriannya.
Hal ini dapat dilaksanakan dengan berbagai program seperti pembangunan pertanian dengan menggunakan sistem padat karya (labour intensive) dan juga pengembangan daerah perkotaan sehingga kota penyangga tersebut mampu memberi dukungan pada pembangunan pedesaan.
Selain daripada itu, pembentukan kelembagaan juga diperlukan sehingga koordinasi proyek multisektor akan lebih mudah dilakukan.
4. Strategi Pusat Pertumbuhan (growth centre strategy)
Salah satu elemen yang seringkali terabaikan dalam program-program pembangunan pedesaan adalah strategi pusat pertumbuhan, artinya fasilitas dan infrastruktur yang dibangun haruslah mendukung kelancaran distribusi barang sehingga akan merangsang pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Usaha Pemerataan Pembangunan di Desa dan Kota
ketimpangan sosial antara masyarakat desa dan kota. Atau bahkan, kesenjangan sosial tersebut terjadi juga di masyarakat perkotaan itu sendiri. Oleh karenanya, usaha pemerataan pembangunan pedesaan tersebut harus diletakkan dalam konteks:
Rencana pembangunan desa harus disusun berdasarkan pada potensi desa yang dimiliki dan kondisi yang ada sekarang. Kondisi yang ada tersebut maksudnya adalah meliputi ketersediaan sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, teknologi, aspirasi masyarakat setempat, dan lain sebagainya. Selain perencanaan, hal lain yang perlu diperhatikan dalam upaya pemerataan pembangunan pedesaan adalah dana atau anggaran pembangunan itu sendiri. Karena dana pembangunan yang tersedia terbatas, sedangkan program pembanguann yang dibutuhkan relatif banyak, maka pemerintah desa perlu menetapkan prioritas program pembangunan yang dilakukan dengan kriteria yang terukur. Selain itu, pembangunan desa harus didukung oleh partisipasi masyarakat secara luas untuk menunjang implementasi program pembangunan tersebut. |
Posting Komentar untuk "Yuk Kenali Strategi dan Upaya Pemerataan Pembangunan di Desa dan Kota"